Asal mula tradisi Ngeyeuk Sereuh tidak diketahui dengan pasti, namun demikian tradisi ini dipercaya telah dilakukan oleh nenek moyang suku sunda dan telah diwariskan secara turun temurun. Sebagian besar masyarakat subang merupakan suku sunda dan telah mengenal tradisi ini sejak lama sebagai warisan nenek moyang suku sunda. Namun sayangnya saat ini tradisi ini sedikit demi sedikit mulai hilang tergerus perkembangan jaman. Banyak calon pengantin yang tidak melaksanakan tradisi ini dalam pernikahannya karena dianggap kuno dan “ribet”. Sebagian masyarakat suku sunda masih mempercayai bahwa upacara “Ngeyeuk Sereuh’ dipercaya masih merupakan tradisi yang biasa dilakukan calon pengantin sebelum nikah atau akan berumah tangga, tradisi ini dipercaya memiliki nilai kultur dan sarat makna sehingga tetap dipegang dan dilaksanakan. Upacara adat “Ngeuyeuk Sereuh” adalah merupakan wahana pendidikan pra-nikah yang bertujuan memberikan bekal berupa ajaran dan nasihat kepada calon pengantin tentang nilai-nilai kehidupan berumah tangga yang ideal berdasarkan keyakinan agama dan nilai-nilai budaya sunda (Kurniasih, 2013
Asal muasal tradisi Ngeyeuk Sereuh teu dipikanyaho sacara pasti, tapi tradisi ieu dipercaya dilaksanakeun ku karuhun Sunda sarta diwariskeun sacara turun-tumurun. Seuseueurna masarakat Subang nyaéta urang Sunda sareng parantos lami terang tradisi ieu salaku warisan ti karuhun Sunda. Tapi hanjakal, ayeuna tradisi ieu mimiti leungit saeutik-saeutik, kagusur ku jaman. Loba calon pangantén teu ngalaksanakeun tradisi ieu dina pernikahan maranéhanana alatan dianggap kolot jeung "rumit". Sabagian masarakat Sunda masih percaya yén upacara “Ngeyeuk Sereuh” masih kénéh tradisi anu biasa dilaksanakeun ku calon panganten saméméh nikah atawa ngamimitian rumah tangga. sarta dilaksanakeun. Upacara adat “Ngeuyeuk Sereuh” mangrupa wahana atikan pra-perkawinan anu tujuanana pikeun méré bekel dina wangun ajaran jeung naséhat ka calon pangantén ngeunaan ajén-inajén kahirupan berumah tangga anu idéal dumasar kana kapercayaan agama jeung budaya Sunda. nilai (Kurniasih, 2013).
Semua terjemahan yang dibuat di dalam TerjemahanSunda.com disimpan ke dalam database. Data-data yang telah direkam di dalam database akan diposting di situs web secara terbuka dan anonim. Oleh sebab itu, kami mengingatkan Anda untuk tidak memasukkan informasi dan data pribadi ke dalam system translasi terjemahansunda.com. anda dapat menemukan Konten yang berupa bahasa gaul, kata-kata tidak senonoh, hal-hal berbau seks, dan hal serupa lainnya di dalam system translasi yang disebabkan oleh riwayat translasi dari pengguna lainnya. Dikarenakan hasil terjemahan yang dibuat oleh system translasi terjemahansunda.com bisa jadi tidak sesuai pada beberapa orang dari segala usia dan pandangan Kami menyarankan agar Anda tidak menggunakan situs web kami dalam situasi yang tidak nyaman. Jika pada saat anda melakukan penerjemahan Anda menemukan isi terjemahan Anda termasuk kedalam hak cipta, atau bersifat penghinaan, maupun sesuatu yang bersifat serupa, Anda dapat menghubungi kami di →"Kontak"
Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. (Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi www.aboutads.info.)