A. Tema : Perjuangan seorang Remaja melawan penyakit kanker Ganas (Rabdomiosarcoma) ,tetapi memiliki semangat untuk Hidup. B. Alur : Maju, penceritaan berdasarkan urutan waktu yang berjalan maju. Tahapan alur : a. Pengenalan Keke adalah seorang anak yang cantik dan pandai, ia suka bermain volley. Ia juga memiliki banyak kawan dan tentunya memiliki keluarga yang bahagia walaupun ayah dan ibunya telah berpisah, namun ia selalu bahagia dengan apa yang ia miliki. b. Pemunculan Konflik Kak Kiki kakaknya Keke menderita sakit mata, memang pada saat itu sakit mata sedang banyak menyerang siswa disekolah Keke. Dan pada saat itu juga ternyata Keke tertular penyakit mata itu, sehingga mata Keke membengkak. Awalnya memang bengkak biasa, namun lama kelamaan bengkak itu makin membesar sampai wajah Kekepun ikut membesar. Dan dokterpun memvonis bahwa Keke mengidap penyakit kanker jaringan lunak yang amat ganas. c. Klimaks Lama-lama kanker itu mulai melemahkan Keke, tapi ayah Keke terus berusaha untuk menyembuhkan Keke. Setelah melakukan pengobatan alternatif kesana kemari, keadaan Keke tak kunjung membaik. Hingga akhirnya Keke bertemu dengan seorang profesor yang hebat. Kemudian Keke melakukan pengobatan kemoterapi. Kemoterapi ini berhasil, walaupun Keke harus meraskan dingin dan rambutnya yang berguguran. d. Penurunan Konflik Kanker tersebut sempat hilang, namun kanker itu datang kembali dan semakin menyebar. Namun ayah Keke terus berusaha. Disisi lain Keke terus berusaha untuk membahagiakn orang disekitarnya. Ia pun mulai menyadari bahwa hidupnya takkan lama lagi. Ia makin rajin belajar karna ia ingin tetap belajar pada detik-detik terakhir dihidupnya. e. Penyelesaian Setelah berusaha sedemikian kerasnya dengan tak ada hasil, maka ayah Keke mulai merelakan Keke jika Keke harus pergi meninggalkannya. Saat Keke dirawat di rumah sakit, Keke sempat koma untuk beberapa lama, dan sempatterbangun dari komanya. Namun setelah itu ia kembali tertidur dengan tenang untuk selamanya. Ayah dan keluarga yang lain telah merelakan kepergian Keke. Dan pada saat Keke memejamkan mata, seluruh ruangan rumah sakit tempat dimana Keke dirawat harum bunga melati. C. Tokoh : 1. Keke 2. Ayah Keke 3. Sahabat-sahabat keke (Fadha,Maya,Shifa,Ida,Andhini) 4. Andi 5. Pak Iyus D. Penokohan : 1. Keke (Gita sesa wenda cantika, Tokoh utama yang Berperan Sebagai “Aku”) Seorang remaja yang aktif,cerdas,dan percaya diri.Memiliki Keinginan dan cita-cita dirinya sendiri, walau hidupnya tidak akan lama Lagi. (Bacaan hal 11) : “Satu Lagi kebiasaanku setiap pulang sekolah Sambil menunggu ayah selesai bekerja di kantor sekolah.AkuSering ikut ekstrakulikuler volley dengan kakak-kakak kelas dan kedua Kakakku.Selain itu, aku juga suka ikutmembantu mereka untuk memBuat Mading (Majalah Dinding).Kemudian aku diarahkan oleh kakak kelasku menjadi team Kreatif MADING karena kata mereka aku berbakat menggambar dan daya imajinasiku tinggi. Bagitu kata mereka.” 2. Ayah Keke : Seorang ayah yang sabar, baik, selalu berusaha, bijaksana dan perhatian kepada ketiga Anaknya. (Bacaan halaman 61) : “Akumenolak di gigitankedua, tetapi ayah dengan setiaberada disampingku dan terus memberikandukungan kepadaku sambil merayuku untuk memakan obat- obat herbal tersebut. ’Ayo,Keke… Dimakan sayang… kan Kamu mau sembuh.Kita berangkat umroh sama-sama nanti kalau kamu Sembuh. Nanti di tanah suci kita bersyukur kepada Allah karena kamu diberikan kesehatan.Kamu mau kan sayang…??? Kata Aya”. 3. Sahabat-sahabat keke (Fadha,Maya,Shifa,Ida,Andhini) : Baik, setia menemani Keke Disaat-saat terakhir Keke. (Bacaan Hal 99) : “Hal pertama yang kulakukan ketika aku kembali ke bangku sekolahku, yaitu Kuletakkan tanganku dan kusentuh dengan jariku.Rasa lembut meja coklat Ini nyaris telah kulupakan. Fadha dan Sahabat- sahabatku hanya tersenyum padaku sambil berkata…… “Welcome back,Keke..!!” Ujar Mereka..” 4. Andi : Tampan, sabar,perhatian, penyayang dan baik. (bacaan halaman 72) : “Keke, Andi tau kamu marah terhadap keadaan! Tapi bukanlah menyiksa diri seperti ini bukanlah Keke yang sesungguhnya ?! Keke yang sesungguhnya adalah orang yang Andi cintai dan seorang gadis yang tabah.Keke yang Andi cintai adalahm putri yang selalu tersenyum dan riang dalam keadaan apapun! “ Ujar Andi. 5. Pak Iyus : Sangat setia pada keluarga Keke.Baik penyabar, perhatian terhadap Keke. ( Bacaan Hal 113) : “Kamu tenang aja, Ke…. Nggak usah khawatir.Ada ayah,ada kak Chika, ada kak Kiki dan ada pak Iyus yang nemenin kamu kemana aja.Pokoknya kamu tenang aja…. Mendingan kita lanjutkan Makan kita ini, oke?” Ujar pak Iyus sambil mengajakku bercanda. E. Latar : a. Waktu : · Pagi hari : “Suara kicau burung di pagi hari, terdengar menembus langit- langit kamarku.” (halaman 5) · Siang hari: “ Cuaca siang yang panas membuat aku sedikit lemah pada saat itu, tapi aku tidak ingin menunjukan kepada timku.” ( halaman 34) · Malam hari: “Malam hari ketika aku bangun, ayah, kak Chika, dan kak Kiki mengajak aku makan malam diluar sambil mencari angin segar.” (halaman 119) b. Tempat : · Jakarta : “Kamipun membeli rambut palsu WTC ternama di Jakarta.” (halaman 7) · Bandung : “Suasana berubah seketka kami memasuki kota Bandung.” (halaman 179). · Singapura: ” Setelah sepanjang malam kami berjalan dan Menikmati kota Singapura, tubuhku terasaletih dan tak kuat berjalan kembali menuju rumah sakit.” (halaman 171) F. Amanat : § Dalam menghadapi sebuah cobaan seberat apapun itu, kita harus tetap berusaha untuk bangkit dan tak menyerah. § Tetap rajin belajar dan menuntut ilmu pada keadaan apapun selama kita masih mampu untuk bernafas. § Tetap berusaha untuk membahagiakan orang yang kita sayangi dan orang-orang yangada disekeliling kita. G. Sudut Pandang : a. Sebagai Orang Pertama yang menceritakan tentang dirinya Sendiri. Bukti dapat dilihat dari bacaan Hal 5 : “Hai sobat,,kenalkan. Namaku Gita Sesa Wanda Cantika.terlalu panjang ya.. Ok! Biar gampang sebut saja namaku Keke. Aku anak ke-tiga dari tiga bersaudara. Aku mempunyai dua kakak laki-laki,namanya juga dipersingkat saja. Panggil mereka Chiko yang tampan dan Kiki yang manis.Hehehe…. Jadi diantara keluarga ku, aku adalah anak perempuan satu-satunya.” 2. Unsur Ekstrinsik Novel “Surat Kecil Untuk Tuhan” 1. Latar Belakang Pengarang Agnes Davonar adalah seorang fenomenal dalamdunia sastra Indonesia. Ia memulai kariernya sebagaiseorang penulis amatir di sebuah blog. Kemudian dengan cepat berkembang menjadi penulis yang mau belajar hingga melahirkannovel online dan 42 cerita pendek yang begitu melekat bagi semua pembaca situs pribadinya. Tak heran bila sebuah kutipan dari sebuah portal informasi detik.com mengatakan “bahwa tidak sulit untuk mencari karya dari seorang Agnes Davonar”. Keunikan sendiri terdapat dalam nama Agnes Davonar. Agnes berasal dari namanya, sedangkan Davonar diambil dari nama adiknya. Jadi mereka adalah dua saudara yang bersatu dalam sebuah karya. Agnes lahir di Jakarta 8 Oktober sedangkan Davonar lahir di Jakarta, 7 Agustus. Merka adalah dua saudara yang besar dalam lingkungan seni. Ayahnya adalah seorang pelukis kaligrafi Cina sedangkan ibunya adalah seorang ibu rumah tangga yang tangguh. Mereka berdua membentuk sebuah blog dengan situs http:// lieagneshendra.blogs.friendster. com. Agnes bekerja sebagai karyawan swasta dan Davonar berkuliah di Universitas sastra Jepang Bina Nusantara. Keduanya memiliki hobby yang sama yakni menyukai olahraga. Tapi kelihaian menulis tekah mengantarkan keduanya sebagai penulis muda berbakat dalam jajaran sastra Indonesia. Agnes Davonar menyebutnya sebagai Novelis dan Cerpenis online. Karena ketulusan dan kedisiplinan dalam berkarya sebuah situs peringkat Blog Topseratus.com menempatkan Blognya sebagai peringkat pertama dari 100 blog terbaik di Indonesia. Sangat mencengangkan, sebuah Blog sastra mengalahkan Blog dansitus internet yang pada umumnya lebih memfokuskan pada music ataupun tips-tips mencari uang marketing melalui internet. Surat kecil untuk Tuhan adalah kisah nyata yang pertama mereka tulis dan sempat dipublikasikan di blog mereka. Ribuan air mata berjatuhan ketika kisah ini dibaca, atas permintaan pembacanya Agnes Davonarpun membuat kisah inimenjadi novel keduanya dan pastinyakisah ini lebih sempurna dengan ribuan air mata yang siap berjatuhan disetiap bait perjalanan Keke.
A. Sisindiran: Perjuangan para Pameget ngalawan Kanker Malignant (Rabdomiosarcoma), tapi gaduh kahayang pikeun Hirup. B. Alur: Teruskeun, nétélakeun téh dumasar kana tatanan waktos anu maju. Tahap aliran: a. Pambuka Keke mangrupikeun budak anu geulis sareng pinter, anjeunna resep maén voli. Anjeunna ogé gaduh seueur babaturan sareng tangtosna ngagaduhan kulawarga anu bahagia sanaos bapak sareng indungna gaduh pisahkeun, tapi anjeunna sering bagja ku anu gaduh. b. Konflik Muncul Lanceuk ku Kiki, Keke, nyeri tina nyeri panon, dina waktos éta, nyeri panon nyerang seueur mahasiswa di sakola Keke. Sarta dina momen éta tétéla yén Keke parantos kaserang panyawat mata, ku panon Keke parantos bengkak. Mimitina mah biasana bengkak biasa, tapi dina waktosna bengkak beuki ageung dugi ka muka Kekepun ogé ngalegaan. Sareng dokter ogé ngahukum yén Keke ngagaduhan kanker jaringan lemes anu pohara jahat. c. Pang luhurna Lila-lila kana kanker mimiti ngaleuleuskeun Keke, tapi bapak Keke teras nyobian ngubaran Keke. Saatos ngalakukeun perawatan alternatif di ditu di dieu, kaayaan Keke henteu kantos ningkat. Dugi ka akhirna Keke tepang sareng guru besar. Teras Keke nyandak perlakuan kémoterapi. Kemoterapi ieu suksés, sanaos Keke kedah karasa tiris sareng rambutna ragrag. d. Ngatur Konflik Kanker parantos ngaleungit, tapi kanker sumping deui sareng nyebarkeun.Tapi bapak Keke terus berusaha. Di sisi anu sanésna Keke terus-terusan ngadamel jalma-jalma bagja di anjeunna. Anjeunna mimitian sadar yén hirupna moal lami. Anjeunna langkung getol diajar kusabab anjeunna hoyong tetep diajar dina detik-detik ahir hirupna. e. Pakampungan Saatos dicobian keras sareng henteu hasil, teras bapak Keke mimiti nyerah Keke upami Keke kedah ngantunkeun anjeunna. Nalika Keke dirawat di rumah sakit, Keke aya dina koma pikeun sababaraha waktos, sareng hudang tina koma. Tapi saatos anjeunna uih deui bobo damai kanggo anu saé. Bapa sareng kulawarga anu sanés parantos nyerah. Sareng nalika Keke nutup panon, sakumna kamar rumah sakit di mana Keke dirawat dicium jati. C. Gambar: 1. Keke 2. Bapana Keke 3. Babaturana Keke (Fadha, Maya, Shifa, Ida, Andhini) 4. Andi 5. Bapak Iyus D. Pelacatan: 1. Keke (Gita sesa wenda cantika, tokoh utama anu ngalaksanakeun peran "Kuring") Rumaja rumaja anu aktif, pinter, jeung percaya diri. Ngagaduhan kahayang sareng cita-cita na, sanaos hirupna moal lami.(Maca halaman 11): "Hiji deui kabiasaan milik kuring unggal waktos kuring balik ti sakola samentawis ngantosan bapa kuring réngsé damel di kantor sakola. Kuring sering nyandak kagiatan éksposisien volley sareng senior kuring sareng dua duduluran kuring. Salian ti éta, kuring ogé resep nulungan aranjeunna ngadamel Mading (Tembok Majalah). Teras kuring diarah ku lanceuk kuring. kelas abdi janten tim KOMUNINGAN MADING sabab saurna kuring ngagaduhan bakat ngagambar sareng imajinasi kuring tinggi. Éta naon anu aranjeunna nyarios. " 2. Bapana Keke: Saurang bapa anu sabar, bageur, sok nyobian, bijaksana sareng miara tilu budakna. (Maca halaman 61): "Kuring nampik dina huntu kuring anu lami, tapi bapa kuring di gigireun kuring sareng terus masihan bantosan bari ngagoda kuring nyandak ramuan. "Hayu, Keke ... Dahar sayang ... anjeun badé séhat. Urang bakal badé munggah haji bareng engké upami anjeun pulihkeun. Teras di bumi suci kami alhamdulillah ka Gusti sabab dipasihkeun kasehatan. Anjeun hoyongna, sayang ... ??? Saur Aya ". 3. Babaturana Keke (Fadha, Maya, Shifa, Ida, Andhini): Alus, setia ngiring Keke dina waktos terakhir Keke. (Maca halaman 99): "Hal kahiji anu kuring lakukeun nalika kuring balik ka sakola, kuring nempatkeun leungeun kuring sareng kuring nyabak kana ramo kuring. Rasa lemes tina méja coklat Ieu ampir teu hilap.Fadha sareng réréncangan kuring ngan ukur mesem bari nyarios ...... "Wilujeng sumping deui, Keke ... !!" Saur aranjeunna ... " 4. Andi: Kasép, sabar, jaga, belas asih sareng bageur. (maca halaman 72): "Keke, Andi terang anjeun ambek kana kaayaan! Tapi naha henteu nyiksa sorangan sapertos kieu sanes Keke anu nyata ?! Keke nyaan mangrupikeun jalma anu Andi mikanyaah sareng mangrupikeun budak awéwé gagah.Aroh anu mikanyaah Andi nyaéta putri anu sok imut sareng rajin dina kaayaan naon waé! "Saur Andi. 5. Pak Iyus: Satia pisan ka kulawarga Keke. Sabar sabar, nengetan Keke. (Maca halaman 113): "Anjeun kalem, Ke ... Teu kedah hariwang. Aya bapak, aya Chika, aya Kiki, sareng aya Pak Iyus anu ngiringan anjeun ka mana waé. Sakalangkung, anjeun tenang waé ... Langkung saé upami urang teras tuang urang, henteu? " Saur Pak Iyus bari nyarios ka kuring guyonan. E. Latar: a.Waktos: · Enjingna: "Sora manuk nyerang subuh, kadenge ka siling kamar abdi." (halaman 5) · Dinten siang: "Cuaca sore panas ngajantenkeun kuring lemah dina waktos éta, tapi kuring henteu hoyong nunjukkeun tim kuring." (halaman 34) · Peuting: "Dina wengi nalika kuring hudang, bapak, lanceuk Chika, sareng lanceuk Kiki ngajak abdi ka tuang di luar bari milari hawa seger." (halaman 119) b. Tempat: · Jakarta: "Kami ogé ngagaleuh wig WTC anu kasohor di Jakarta." (halaman 7) · Bandung: "Suasana dirobih sakali urang asup ka Kota Bandung." (halaman 179). · Singapura: "Saatos leumpang sadayana wengi sareng teras-terasan ka kota Singapura, awak kuring teras teras teu tiasa angkat deui ka rumah sakit." (halaman 171) F. Amanat: § Upami nyanghareupan kasusah, urang kedah teras-terasan bangun sareng henteu nyerah. § Terus diajar teras diajarkeun iraha waé salami urang tiasa ngambekan. § Tetep cobian pikeun ngajantenkeun jalma-jalma anu dipikacinta sareng jalma-jalma di sakuriling urang bagja. G. sudut pandang: a. Salaku jalma anu munggaran nyaritakeun ngeunaan dirina.Bukti tiasa disawang tina maca Halaman 5: "Hai, sobat, ngenalkeun. Nami abdi Gita Sesa Wanda Cantika. Teu lami huh ... Ok! Jadi gampang ngan saukur ucap na Keke mah. Abdi anak katilu ti tilu duduluran. Abdi ngagaduhan dua lanceuk, nami ogé disingkat. Sebut aranjeunna kasép Chiko sareng Kiki manis. Hehehe ... Janten diantara kulawarga kuring, abdi hiji-hijina putri. ” 2. Unsur Ekstrinsik Novel "Surat Leutik ka Gusti" 1. Latar Panulis Agnes Davonar mangrupikeun jalma anu fenomenal di dunya sastra Indonésia. Anjeunna ngamimitian karirna salaku panulis amatir dina blog. Teras gancang berkembang kana panulis anu hoyong diajar nyiptakeun novél online sareng 42 carita pondok anu kitu kalebet dina sadaya pamaca situs pribadi-Na. Teu heran yén kutipan tina portal inpormasi detik.com nyarios "yén éta henteu hese mendakan karya ku Agnes Davonar". Keunikan éta sorangan dipendakan dina nami Agnes Davonar. Agnes asalna tina namina, sedengkeun Davonar dicandak tina nami adina urang. Janten aranjeunna dua duduluran anu ngahiji dina hiji padamelan. Agnes lahir di Jakarta dina 8 Oktober nalika Davonar lahir di Jakarta, 7 Agustus. Aranjeunna dua barayana gedé dina lingkungan seni. Bapana nyaéta pelukis kaligrafi Cina nalika indungna mangrupikeun ibu rumah tangga anu pikaharueun.Duanana ngadamel blog nganggo situs http: // lieagneshendra.blogs.friendster. com. Agnes damel salaku karyawan swasta sareng Davonar nuju diajar di Universitas Sastra Jepang Bina Nusantara. Kadua gaduh hobi anu sami nyaéta olah raga. Tapi tulisan anu henteu jelas pisan ngajurung duanana salaku panulis ngora anu berbakat dina jajaran literatur Indonésia. Agnes Davonar nyebatna panulis online sareng panulis carita pondok. Kusabab kajembaran sareng disiplin dina nyiptakeun situs ranking Blog Topseratus.com nempatkeun Blog na salaku jajaran kahiji tina 100 blog anu pangsaéna di Indonesia. Kacida pikasieuneun, Blog literatur ngalahir Blogs sareng situs internét anu sacara umum langkung difokuskeun kana musik atanapi tip pikeun milarian pamasaran artos dina internét. Surat leutik ka Tuhan mangrupikeun carita leres anu munggaran anu aranjeunna nyerat sareng dipedar dina blogna. Rébuan tangis nalika carita ieu dibaca, ku paménta pamaca na Agnes Davonarpun supados carita ieu janten novél anu kadua sareng carita ieu langkung sampurna kalayan rébuan lawon siap turun dina unggal pupuh Keke.
Semua terjemahan yang dibuat di dalam TerjemahanSunda.com disimpan ke dalam database. Data-data yang telah direkam di dalam database akan diposting di situs web secara terbuka dan anonim. Oleh sebab itu, kami mengingatkan Anda untuk tidak memasukkan informasi dan data pribadi ke dalam system translasi terjemahansunda.com. anda dapat menemukan Konten yang berupa bahasa gaul, kata-kata tidak senonoh, hal-hal berbau seks, dan hal serupa lainnya di dalam system translasi yang disebabkan oleh riwayat translasi dari pengguna lainnya. Dikarenakan hasil terjemahan yang dibuat oleh system translasi terjemahansunda.com bisa jadi tidak sesuai pada beberapa orang dari segala usia dan pandangan Kami menyarankan agar Anda tidak menggunakan situs web kami dalam situasi yang tidak nyaman. Jika pada saat anda melakukan penerjemahan Anda menemukan isi terjemahan Anda termasuk kedalam hak cipta, atau bersifat penghinaan, maupun sesuatu yang bersifat serupa, Anda dapat menghubungi kami di →"Kontak"
Vendor pihak ketiga, termasuk Google, menggunakan cookie untuk menayangkan iklan berdasarkan kunjungan sebelumnya yang dilakukan pengguna ke situs web Anda atau situs web lain. Penggunaan cookie iklan oleh Google memungkinkan Google dan mitranya untuk menayangkan iklan kepada pengguna Anda berdasarkan kunjungan mereka ke situs Anda dan/atau situs lain di Internet. Pengguna dapat menyisih dari iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi Setelan Iklan. (Atau, Anda dapat mengarahkan pengguna untuk menyisih dari penggunaan cookie vendor pihak ketiga untuk iklan hasil personalisasi dengan mengunjungi www.aboutads.info.)